Senin, 13 Mei 2013

Cheerleader Sumber Cedera Siswi SMA

Cheeleader adalah pengakuan atas kepopuleran pelajar sekolah menengah, meski tidak semua anak dara peduli. Tahukah Anda bahwa sekitar 65% cedera di sekolah berasal dari kelompok ekstrakulikuler pemeriah suasana ini?

Dari catatan Pusat Penelitian Cedera Olahraga di University of North Carolina, cedera itu dibagi atas tiga golongan: fatal, cedera yang menyebabkan cacat permanen, dan luka serius seperti patah tulang namun tidak bersifat permanen.

Studi itu mengumpulkan catatan cedera atlet pria dan perempuan. Awalnya utuk mengurangi cedera pada cabang olahraga sepakbola, namun kemudian diperlebar mengingat kecelakaan sering terjadi pada tingkat sekolah menengah.

Dari tahun ke tahun cedera serius meningkat di kalangan atlet perempuan, khususnya pada kegiatan cheeleader. Dalam 25 tahun terakhir, tidak ada cabang olahraga yang menandingi jumlah cedera seperti pada cheerleader.

Dari 103 kecelakaan serius, 67 di antaranya pada gadis pemeriah suasana. Sementara cabang senam sebanyak sembilan, tiga pada hoki dan dua untuk lacrosse.
Dari gerakan cheerleader paling bahaya adalah ketika membentuk piramid. Jika susunannya rubuh atau lompatan meleset, paling banyak menyebabkan tulang retak, patah, lumpuh, bahkan kematian pada atletnya.
Dalam rekomendasi penelitian dikatakan kegiatan ekstrakulikuler itu hanya bisa dilakukan jika ada pelatih kompeten, tidak membentuk piramid lebih dari dua tingkat, dan melarang trompoline dan piramid jatuh bebas.

1 komentar:

  1. Salam kenal ya...

    infonya menarik nih... BTW, apa iya, kalow kesalahan dalam pemilihan baju senam untuk cheerleaders dapat berpengaruh buruk juga?

    Thnks & dtunggu sgera jawabannya ya Sist... :)

    BalasHapus